Mencium Hajar Aswat

Gambar
Bagi sebagian jamaah haji Indonesia, mencium Hajar Aswat (atau Hajar Aswad) adalah suatu hal "wajib" yang biasanya menjadi salah satu cerita yang dijadikan "oleh-oleh" saat pulang ke tanah air. Namun pada saat musim haji yang sangat ramai, hal yang satu ini tergolong sangat sulit dilakukan dan beresiko cukup tinggi. Ini karena padatnya keadaan di sekitar Ka'bah. Ribuan orang ingin melakukan hal yang sama pada saat bersamaan dan tidak ada sistem atau aturan yang mengatur agar proses penciuman berjalan lancar, teratur, aman, dan "adil".

Foto Suasana Masjidil Haram (2)

Bagian kedua dari Masjidil Haram, "pandangan mata" saya selama berada di tempat suci yang indah ini. Lihat juga bagian pertama dan ketiga dari tulisan ini.


Bergaya di pintu depan Masjidil Haram lantai 2. Persis di latar belakang adalah bangunan Hotel Hilton yang berarsitektur unik. Di bagian undakan terbawah hotel tampak gerbang utama mal paling ramai di Mekkah selama musim haji. Terlihat juga betapa dekatnya mesjid dengan pintu pusat perbelanjaan.



Salah satu sudut mesjid yang cukup ramai di lantai dasar, diambil dari lantai 2.


Seorang jamaah haji asal Malaysia sedang beristirahat di lantai 2 di bagian satu-satunya di Masjidil Haram yang full AC. Suasana tampak lengang karena tidak banyak jamaah yang senang berada disini karena dinginnya AC. Lihat juga lantai yang tanpa permadani karena dilepas sesaat sebelum jamaah haji mulai ramai berdatangan.


Pojok lain mesjid di lantai 1, perhatikan adanya pagar pembatas bagi area khusus wanita. Namun batas ini tidak berarti apa-apa. Di mesjid ini, pria dan wanita bercampur dimana-mana, tidak seperti di Masjid Nabawi yang sangat ketat membatasi area pria dan wanita. Lihat juga arsitektur pilar yang indah dan sangat tinggi.


Pelataran di sekeliling Ka'bah pada saat menjelang sholat Isya dan dalam keadaan penuh sesak. Daerah terbuka ini sungguh nikmat dijadikan tempat sholat, ibadah ataupun beristirahat sambil menatap Ka'bah persis didepan mata.


Halaman depan Ka'bah, penuh sesak, perhatikan kelompok jamaah wanita dari Afrika yang memakai mukena seragam berwarna biru. Ini adalah pemandangan biasa dimana kelompok jamaah banyak yang memakai seragam untuk menjaga kesatuan kelompok dan agar mudah mencari satu sama lain.


Lantai 3 mesjid, super lengang, namun tetap ramai saat mendekati puncak musim haji. Latar belakang adalah lantai 3 pe-sa'i-an yang sedang dikerjakan. Tampak juga box tinggi putih tempat kamera TV yang menyiarkan live sholat wajib dari Masjidil haram ke seluruh dunia. Orang di latar depan sedang menatap Ka'bah di lantai 1.


Halaman depan utama, foto diambil dari depan pencakar langit Hotel Zamzam yang berbintang 5. Jamaah tampak santai, sebagian berlalu lalang masuk dan keluar mesjid. Di latar depan tampak petugas dengan seragam biru yang setiap saat bergerak membersihkan mesjid. Di tengah halaman terletak jam besar yang biasanya dijadikan tempat rendezvous jamaah untuk berkumpul.


Tempat minum air zamzam di depan mesjid. Lihat tandanya, tempat ini adalah tempat minum untuk laki-laki, namun kenyataannya selalu bercampur dengan wanita. Lihat juga tumpukan gelas plastik putih yang menjulang condong di bagian belakang, gelas itu untuk minum dan hanya untuk sekali pakai. Namun tempat ini justru dipenuhi jamaah dari mana-mana yang datang mengambil air zamzam dengan jerigen-jerigen besar untuk dibawa pulang ke pondokan bahkan juga untuk oleh-oleh ke tanah air.

(BERSAMBUNG)

Lihat bagian satu dan tiga dari tulisan ini.

Lihat juga photo story lain mengenai Masjid Nabawi di Madinah.
http://haji-2008.blogspot.com/2009/02/mesjid-nabawi-nan-eksotis-1.html

Komentar

  1. Assalamu alaikum.....alhamdulillah.....senang liat foto2 hajinya....saya n suami jg berangkat tahun yg sama.....kami kloter 30 jabar....tiap sholat di masjidul haram selalu ktemu org kaltim.....kami kalau liat makkah n madinah....kerinduan tuk kesana lg rasanya tdk bisa diungkapkan dgn kata2 knp pengenbalik lagi...yg jelas nikmatnya berada dalam masjid itu yg buat rindu.....tuk bertemu ALLAH SWT

    BalasHapus
  2. allaumma yassir lana ziyarota makkah wal madinah

    BalasHapus
  3. Assalamu'alaikum....
    saya juga jamaah haji tahun 2008 dari Malang Jawa Timur.
    rindu nian hati ini untuk kembali ke tanah harama ini...., semoga umroh dpat mengobatinya..
    ada yg sedikit mengganjal di hati, ketika saya sholat di Masjid Nabawai bertepatan disebaelah sy jamaah dari kalimantan, [saya lupa asalnya], perkenankan permohonan maaf sy karena pada waktu itu sy menegur beliau (masih muda) karena bacaaan sholatnya terlalu keras sehingga mengganggu kekhusukan saya, sekali lagi mohon maaf....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mesjid Nabawi Nan Eksotis (1)

Mencium Hajar Aswat