Mencium Hajar Aswat

Gambar
Bagi sebagian jamaah haji Indonesia, mencium Hajar Aswat (atau Hajar Aswad) adalah suatu hal "wajib" yang biasanya menjadi salah satu cerita yang dijadikan "oleh-oleh" saat pulang ke tanah air. Namun pada saat musim haji yang sangat ramai, hal yang satu ini tergolong sangat sulit dilakukan dan beresiko cukup tinggi. Ini karena padatnya keadaan di sekitar Ka'bah. Ribuan orang ingin melakukan hal yang sama pada saat bersamaan dan tidak ada sistem atau aturan yang mengatur agar proses penciuman berjalan lancar, teratur, aman, dan "adil".

Foto Suasana Masjidil Haram (3)

Bagian ketiga dari tulisan tentang suasana Masjidil Haram. Lihat bagian pertama dan kedua.


Pelataran luar mesjid bagian belakang. Di latar belakang tampak pemandangan unik nan eksotis khas kota Mekkah yang berbukit-bukit dengan gaya rumah kotak-kotak. Rumah terbawah di bagian tengah yang agak lebar adalah rumah kelahiran Rasulullah SAW. Di latar belakang tampak rombongan jamaah haji Afrika yang besar dan tegap, berjalan bak legiun tentara Romawi.



Gedung baru pe-sa'i-an dari bagian luar, sangat megah dan panjang, sekitar 700 m dari Safa (kiri) ke Marwah (ujung kanan). Saat saya disana, sedang dalam konstruksi, namun sudah bisa dipakai untuk sa'i dan sholat.


Tampak jamaah lalu-lalang dipinggir pembatas area konstruksi dan kerumunan para pekerja. Kegiatan konstruksi ini juga jadi bahan tontonan yang menarik karena memang dikerjakan dalam skala besar dan melibatkan peralatan canggih.


Tembok masif di sebelah kiri adalah batas mesjid dengan kawasan disebelah atasnya yaitu istana Raja Arab Saudi. Gedung bertingkat di belakang mesjid adalah Hotel Zamzam. Masjidil Haram tampak megah di bagian kanan, disitulah letak bukit Safa yang sudah ditutup dan dimasukkan kedalam kawasan mesjid.


Perbukitan padat rumah di bagian belakang Masjidil Haram. Pagar besi dan merah adalah batas area mesjid. Beberapa terowongan digali menerobos bukit-bukit itu untuk jalan akses keluar kawasan Masjidil haram.


Tempat minum air zamzam yang terletak di bagian pagar terluar mesjid. Lokasi ini biasanya dipakai untuk mengambil air zam-zam dalam jumlah banyak oleh para jamaah. Air dan kebersihan terus terjaga karena "dikawal" 24 jam oleh para pekerja asalah India, Bangladesh dan sesbagian kecil pekerja Indonesia. Seluruh pekerja memakai seragam bertuliskan nama perusahaan Bin Ladin Group (termasuk pekerja proyek konstruksi). Ada hubungan dengan teroris Osama Bin Laden? Wallahualam...

Lihat bagian satu dan dua dari tulisan ini.

Lihat juga photo story lain mengenai Masjid Nabawi di Madinah.

Komentar

  1. tahun ini, konstruksi bangunan masa'i sudah jadi mas, jadi sai bisa di lantai 1,2 dan 3...

    hotel grand zam2 walaupun msh dlm masa konstruksi tapi sudah bisa ditempati..... walau kudu sabar nungguin lift nya...

    o ya, Bin Ladin Group kan memang milik keluarga Osama Bin Ladin.......

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mesjid Nabawi Nan Eksotis (1)

Mencium Hajar Aswat

Sholat Dhuha di Tanah Suci