Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2009

Mencium Hajar Aswat

Gambar
Bagi sebagian jamaah haji Indonesia, mencium Hajar Aswat (atau Hajar Aswad) adalah suatu hal "wajib" yang biasanya menjadi salah satu cerita yang dijadikan "oleh-oleh" saat pulang ke tanah air. Namun pada saat musim haji yang sangat ramai, hal yang satu ini tergolong sangat sulit dilakukan dan beresiko cukup tinggi. Ini karena padatnya keadaan di sekitar Ka'bah. Ribuan orang ingin melakukan hal yang sama pada saat bersamaan dan tidak ada sistem atau aturan yang mengatur agar proses penciuman berjalan lancar, teratur, aman, dan "adil".

Saat-Saat Berangkat ke Arafah

Gambar
Sejak pagi di tanggal 8 Zulhijjah, kami sudah bersiap untuk melaksanakan puncak ibadah haji. Suasana sangat excited tetapi juga tegang. Mampukah kami berkonsentrasi penuh mengikutinya dan mendekatkan diri sepenuhnya ke Sang Pencipta. Beberapa hari kedepan ibadah ini memasuki tahap yang paling membutuhkan kesiapan fisik. Kebetulan kloter kami mendapat giliran berangkat sore hari ke Mina. Jadwal berubah terus, mulai dari jam 15.00, geser ke jam 16.00, hingga akhirnya tiba-tiba jejeran bis yang dikomandoi tim mu'assasah Arab Saudi datang dan meminta kita segera naik ke bis menjelang maghrib. Berangkatlah kami mengarungi jalanan macet dari Mekkah menuju padang Arafah. Ya Allah, jadikan haji kami haji yang mabrur...

Membayar Dam, Memotong Kambing

Gambar
Karena memilih metode haji tammatu' (lihat keterangan tentang metode ini dibawah) maka saya dan rombongan diwajibkan membayar dam berupa pemotongan hewan sekelas kambing. Kebetulan ketua rombongan kami mempunyai rekan di Mekkah yang bisa membantu melaksanakan kegiatan ini secara langsung di penjagalan. Bahkan dengan harga yang sudah miring, kami masih diberi bonus jalan-jalan ke Mina, Jabal Tsuur, Jabal Rahmah dan Jabal Nur tempat gua Hira berada. Berikut proses penjagalan yang kami alami di suatu rumah jagal diluar kota Mekkah yang saya ceritakan melalui foto. Bagi yang tidak kuat melihat darah, disarankan tidak membuka tulisan ini.

Foto Suasana Masjidil Haram (3)

Gambar
Bagian ketiga dari tulisan tentang suasana Masjidil Haram. Lihat bagian pertama dan kedua. Pelataran luar mesjid bagian belakang. Di latar belakang tampak pemandangan unik nan eksotis khas kota Mekkah yang berbukit-bukit dengan gaya rumah kotak-kotak. Rumah terbawah di bagian tengah yang agak lebar adalah rumah kelahiran Rasulullah SAW. Di latar belakang tampak rombongan jamaah haji Afrika yang besar dan tegap, berjalan bak legiun tentara Romawi.

Foto Suasana Masjidil Haram (2)

Gambar
Bagian kedua dari Masjidil Haram, "pandangan mata" saya selama berada di tempat suci yang indah ini. Lihat juga bagian pertama dan ketiga dari tulisan ini. Bergaya di pintu depan Masjidil Haram lantai 2. Persis di latar belakang adalah bangunan Hotel Hilton yang berarsitektur unik. Di bagian undakan terbawah hotel tampak gerbang utama mal paling ramai di Mekkah selama musim haji. Terlihat juga betapa dekatnya mesjid dengan pintu pusat perbelanjaan.

Foto Suasana Masjidil Haram (1)

Gambar
Selama menunaikan ibadah haji, ada banyak waktu yang dihabiskan jamaah haji Indonesia di Masjidil Haram di kota Mekkah. Sekitar 2/3 waktu dari total 40 hari perjalanan haji dihabiskan di kota Mekkah, dan waktu terbanyak umumnya dihabiskan di Masjidil Haram. Berikut "pandangan mata" saya selama berada di tempat suci yang indah ini. Ada banyak perbedaan antara suasana di Masjidil Haram Mekkah dan di Masjid Nabawi Madinah. Masjidil Haram jauh lebih ramai dan jamaah yang datang sangat beragam. Jadilah gambaran jamaah mesjid ini bak dunia Islam global dalam skala mini. Bangunannya juga memiliki variasi yang berbeda antara satu bagian dengan bagian lainnya. Ini terjadi karena banyak bagian yang dibangun tidak bersamaan, namun dibuat di zaman berbeda sebagai bagian dari pengembangan bertahap mesjid besar ini. Hal ini menjadikan Masjidil Haram unik.

Postingan populer dari blog ini

Mesjid Nabawi Nan Eksotis (1)

Mencium Hajar Aswat

Foto Suasana Masjidil Haram (2)