Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2009

Mencium Hajar Aswat

Gambar
Bagi sebagian jamaah haji Indonesia, mencium Hajar Aswat (atau Hajar Aswad) adalah suatu hal "wajib" yang biasanya menjadi salah satu cerita yang dijadikan "oleh-oleh" saat pulang ke tanah air. Namun pada saat musim haji yang sangat ramai, hal yang satu ini tergolong sangat sulit dilakukan dan beresiko cukup tinggi. Ini karena padatnya keadaan di sekitar Ka'bah. Ribuan orang ingin melakukan hal yang sama pada saat bersamaan dan tidak ada sistem atau aturan yang mengatur agar proses penciuman berjalan lancar, teratur, aman, dan "adil".

Haji: The Power of Niat

Salah satu hal yang menggugah hati dalam keberangkatan saya menunaikan ibadah haji ini adalah kenyataan bahwa banyak sekali jamaah yang berangkat bukanlah tergolong orang yang "mampu" secara finansial. Ada banyak jamaah yang memiliki pekerjaan yang bila dilihat dari kacamata logika kita, tidaklah akan mampu membiayai ibadahnya. Mohon maaf, bukan bermaksud melecehkan siapapun, namun kita coba cari hikmahnya. Ada yang tukang sayur, ada petani kecil, ada yang bahkan sudah tidak memiliki pekerjaan lagi beberapa tahun terakhir. Lalu bagaimana mereka bisa menunaikan kewajiban rukun Islam kelima ini? Saya pun melakukan "survey" sangat sederhana berdasarkan obrolan singkat dengan para jamaah dari seluruh dunia yang sempat saya temui dan saya tengarai tidak memiliki "kemampuan" tadi. Kesimpulan saya, tidak ada logika manusia yang bisa menerangkannya secara memuaskan serta logis. Semua semata-mata adalah "keajaiban" dan merupakan deretan bukti nyata da

Tata Cara Tayammum dan Shalat dalam Kendaraan

Berikut petunjuk cara tayamum (atau tayammum) dalam bentuk video yang sudah saya pilihkan dari sekian banyak referensi yang ada di Youtube.com. Tayammum sangat diperlukan saat berangkat haji karena jamaah Indonesia akan berada lama sekali diatas pesawat sehingga harus melakukan shalat wajib di kabin pesawat. Tidak ada cukup air untuk berwudhu, sehingga kita harus bertayammum. Biasanya di pesawat, sumber debu yang dipakai adalah punggung kursi penumpang didepan kita. Kemudian saya berikan juga link cara shalat dalam posisi duduk dalam kendaraan. Ini akan diperlukan karena jamaah haji akan shalat dengan cara yang sama dalam pesawat. Bahkan dalam keadaan tertentu, kita juga akan terpaksa shalat di bis. Pengalaman saya, kita terpaksa shalat Subuh dalam bis antara Jeddah ke Madinah (6 jam perjalanan). Semoga bermanfaat.

Petunjuk Wudhu Cara Rasulullah

Sama seperti cara shalat yang benar, jamaah haji juga harus betul-betul menyiapkan diri untuk mampu melakukan wudhu dengan benar sesuai petunjuk Rasulullah. Ingatlah bahwa wudhu yang yang tidak benar bisa menyebabkan semua shalat kita menjadi tidak sah. Berikut saya sampaikan video petunjuk wudhu yang cukup jelas referensinya ke ayat Al-Quran dan hadits-hadits shahih. Semoga bermanfaat.

Petunjuk Shalat Cara Rasulullah

Melakukan shalat dengan benar adalah salah satu yang betul-betul harus disiapkan oleh para calon jamaah haji. Bayangkan saja kita telah berinvestasi puluhan juta rupiah untuk melaksanakan ibadah haji, namun ibadah kita tidak diterima karena secara tidak sadar tata cara shalat kita salah. Segeralah review cara salat anda, yakinkan bacaan-bacaan shalat sudah benar. Ada banyak referensi baik buku, video dll yang berisi petunuk shalat. Berikut saya sampaikan video tutorial shalat dari Youtube.com. Video ini tampaknya dijadikan banyak referensi. Mudah-mudahan bermanfaat. Ada 6 bagian, bagian 1 bisa langsung ditonton disini, bagian berikutnya, tinggal klik link yang saya berikan dibawah ini.

Do'a Menggugah Hati

Salah satu hal yang paling berbekas di hati selama "training" 40 hari ini adalah pengalaman merasakan indah dan nikmatnya berdo'a. Tersadarlah diri bahwa hampir 40 tahun hidup di dunia ini ternyata saya bukanlah orang yang santun dan khusyuk meminta kepada yang Maha Agung yang mengabulkan segala do'a umat-Nya. Do'a adalah representasi betapa kecil dan lemahnya kita sebagai manusia. Do'a adalah penyerahan diri kita kepada yang Maha Kuasa. Berdo'a adalah pengakuan bahwa kemampuan pikiran dan fisik kita amatlah terbatas, kita mengagungkan-Nya dan meminta pada-Nya karena kita tahu bahwa hanya Yang Diatas sana yang tahu dan bisa memecahkan masalah kita dengan cara-cara yang diluar jangkauan pikiran kita. Allah SAW telah menyuruh kita berdo'a dan memohon kepada-Nya. Allah SAW berjanji akan mengabulkan do'a kita, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (QS Ghafir 60).

Telepon Seluler di Arab Saudi

Gambar
Komunikasi seluler di tanah suci sudah sangat baik dan bisa diandalkan. Ada 2 pilihan yang paling banyak dipakai jamaah haji Indonesia yaitu (1) roaming internasional nomor kita yang dibawa dari tanah air dan (2) tukar SIM card kita dengan nomor baru dari operator di Arab Saudi. Dari kedua pilihan tersebut, terbukti jauh lebih mudah prosedur dan jauh lebih murah pula biaya komunikasinya menggunakan nomor baru dari operator lokal disana, seperti yang juga saya lakukan sendiri. Jika tidak salah, ketiga operator GSM besar kita sudah menjalin kerjasama dengan operator di Arab Saudi sehingga nomor Telkomsel, Indosat dan XL bisa dipakai roaming kesana. Saya sendiri tidak mencobanya, namun beberapa teman memakai nomor Telkomsel yang harus di-setting untuk roaming sejak dari tanah air. Jika anda membawa pra bayar, isilah terlebih dahulu dengan pulsa yang besar, atau bisa pula diisi dari tanah air saat kita berada disana. Berdasar pengalaman, cara ini relatif jauh lebih mahal biayanya.

Hikmah dari Ziarah ke Makam Baqi

Gambar
Disamping Mesjid Nabawi terdapat makam Baqi, suatu kompleks kuburan yang cukup luas dan berada di tengah kota Madinah. Saya dan teman-teman sempat berziarah dan berkeliling dalam areal makam. Pekuburan ini sangat berbeda dari kuburan muslimin di negeri kita. Bedanya? Kuburan kita sangat fancy, penuh warna, penuh asesori, ada kuburan yang diberi "kijing", bahkan ada yang diberi pondok beratap. Beda lainnya? Di Baqi, kita tidak tahu siapa yang dikubur di bawah gundukan yang hanya bertanda 2-3 batu biasa. Tidak ada nisan bertulisan nama, tak ada tanda apapun yang membedakannya dari kuburan lainnya. Gundukan tanah yang adapun seakan tak terawat terlanda abrasi (erosi yang disebabkan angin).

Makan Sehat dan Hemat di Mekkah

Gambar
Di kota Mekkah, jamaah haji Indonesia harus mengurusi makan sendiri. Sedangkan di Jeddah, Madinah, Arafah dan Mina, konsumsi diurusi oleh panitia haji. Bagi kami yang datang di gelombang 1, ada masa pemanasan selama kurang lebih 8-9 hari di Madinah sebelum "terjun bebas" cari makan sendiri di Mekkah. Bagi jamaah gelombang 2, mereka langsung ke Mekkah. Tersedia dana 1500 riyal uang living cost yang diberikan kepada setiap jamaah Indonesia untuk keperluan makan ini. Ada beberapa cerita sedih dari jamaah gelombang 2 yang mengalami kesulitan dalam beradaptasi langsung dengan situasi Mekkah. Apalagi bagi jamaah yang tinggal di pondokan yang jauh serta dilarang memasak oleh pemilik pondokan. Sulit membayangkan para jamaah yang lugu dari kampung harus "berkelahi" mencari makan sendiri di "belantara" metropolitan Mekkah yang sangat padat seperti pada musim haji begini.

Masjidil Haram Under Construction

Gambar
Pemandangan yang cukup mengganggu di Masjidil Haram selama musim haji tahun ini adalah karena banyaknya kegiatan konstruksi bangunan didalam dan sekitarnya. Tak terhitung lagi jumlah crane tower yang ada dan menghiasi setiap sudut pandangan di sekitar mesjid suci ini. Kegiatan yang paling aktif dilakukan adalah upaya mengejar selesainya bangunan tingkat ketiga dari pe-sa'i-an. Beberapa hari menjelang wukuf, lantai 3 sa'i berhasil dibuka dan bisa dipakai jamaah haji tahun ini, namun masih dalam kondisi belum 100% tuntas.

Mencium Hajar Aswat

Gambar
Bagi sebagian jamaah haji Indonesia, mencium Hajar Aswat (atau Hajar Aswad) adalah suatu hal "wajib" yang biasanya menjadi salah satu cerita yang dijadikan "oleh-oleh" saat pulang ke tanah air. Namun pada saat musim haji yang sangat ramai, hal yang satu ini tergolong sangat sulit dilakukan dan beresiko cukup tinggi. Ini karena padatnya keadaan di sekitar Ka'bah. Ribuan orang ingin melakukan hal yang sama pada saat bersamaan dan tidak ada sistem atau aturan yang mengatur agar proses penciuman berjalan lancar, teratur, aman, dan "adil".

Proses Perjalanan Keberangkatan

Gambar
Sebagai kelompok terbang awal di gelombang 1 (Kloter BPN 2) dari rangkaian keberangkatan seluruh jamaah haji Indonesia, maka rute perjalanan adalah dari embarkasi ke Jeddah, kemudian ke Madinah, lanjut ke Mekkah, kembali ke Indonesia melalui Jeddah kembali. Penerbangan kami menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Sebagian jamaah lain dari embarkasi seperti Medan, Bekasi, Batam dan beberapa yang lain menggunakan maskapai Saudi Airlines. Karena seluruh jamaah kloter kami berasal dari kota Samarinda (berjumlah 390an orang), maka kami berangkat dari Samarinda menggunakan bis menuju embarkasi di kota Balikpapan. Perjalanan berlangsung 2 jam, kemudian dilanjutkan dengan menginap selama sekitar 24 jam di asrama haji Batakan. Asrama ini sungguh bagus karena baru dipugar untuk pepentingan PON 2008 lalu. Fasilitas sungguh baik sekelas hotel kelas melati. Lihat foto-foto yang sempat saya ambil sepanjang perjalanan dibawah ini.

Gambaran Umum Pondokan dan Transportasi

Gambar
Bagi jamaah haji Indonesia, ibadah tahun 2008 ini ditandai dengan jauhnya lokasi pondokan di kota Mekkah dari Masjidil Haram. Menurut data yang saya dapat di lapangan, jika tahun 2007 lalu penyelenggara haji Indonesia hanya menyediakan layanan angkutan bis bagi 30% jamaah kita yang tinggal diluar ring-1, maka tahun ini angka itu menjadi terbalik, hanya 30% jamaah yang berada dalam ring-1 yang tidak harus dilayani bis. Artinya ada 70% jamaah tinggal diluar lingkar terdekat dengan Masjidil Haram yang harus dilayani bis. Jamaah haji Indonesia tahun ini dan tahun lalu sama, sekitar 210 ribu orang. Untuk melayani angkutan jamaah dari pondokan ke Masjidil Haram, tahun lalu Depag RI menyewa 90 bis. Tahun ini? Konon mencapai 600 unit bis. Hebatnya, layanan bis ini dijalankan operasionalnya oleh tim dari Indonesia sendiri. Tim dengan pengalaman operasional sangat minim ini harus mengkoordinir 600 bis yang sebagian besar dibawa oleh supir berkebangsaan Arab dan harus melayani area yang sangat lu

Postingan populer dari blog ini

Mesjid Nabawi Nan Eksotis (1)

Mencium Hajar Aswat

Foto Suasana Masjidil Haram (2)